Bagaimana Feminisme Dimanfaatkan untuk Mendukung Opresi
April 12, 2019Melissa Mina
May 5, 2019RESENSI BUKU
Mencari Secercah Harapan dalam Kegelapan
oleh Annisa R. Beta
Bagaimana kita bisa berharap untuk masa depan yang lebih baik kalau kini kita merasa terkungkung dalam kegelapan? Rebecca Solnit adalah seorang sejarahwan, jurnalis, dan penulis asal Amerika Serikat dan dalam bukunya Hope in The Dark, Solnit meminta kita untuk tidak kehilangan harapan. Buku ini aslinya ditulis di tahun 2003, ketika Presiden Bush memulai invasi dan Perang Irak, perang yang konsekuensinya sampai sekarang masih kita rasakan.
Solnit memaparkan bagaimana di berbagai periode dan masa sulit, gerakan sosial yang terkesan kecil dan tidak bermakna berhasil menumbangkan pemerintahan otoriter atau membuka jalan untuk revolusi. Sayangnya, kita kadang tidak sabar dan menginginkan perubahan secara instan. Paham akan tendensi masyarakat masa kini, Solnit menjelaskan kalau kita harus melihat berbagai tindakan kecil yang kita lakukan sehari-hari untuk kebaikan sebagai benih yang suatu saat akan tumbuh. Tidak besok atau tahun depan. Mungkin kita tidak akan melihat perubahan penting yang kita inginkan terjadi di masa hidup kita. Tapi Solnit mengingatkan, semua tindakan kita akan ada efeknya.
Karena pesannya yang begitu universal, buku inipun sudah dicetak berulang kali. Saya sendiri selalu menyimpan buku ini di rak buku di kamar, siap untuk dibaca ulang kapan saja ketika saya merasa kalau kondisi sosial begitu suram.
Kutipan favorit saya ada di bab pembuka buku ini edisi cetak 2015. Solnit menuliskan:
“Harapan bukan berarti mempercayai kalau semua akan baik-baik saja. Kita bisa melihat penderitaan dan pembinasaan di mana-mana. Harapan yang saya maksud adalah yang memiliki pandangan luas dan mempunyai berbagai bentuk kemungkinan, sebuah harapan yang mengajak kita bertindak.”
Rebecca Solnit
Annisa R. Beta adalah salah satu editor Anotasi. Annisa baru saja mendapatkan gelar doktor di bidang Cultural Studies in Asia di National University of Singapore (NUS). Ia sekarang bekerja di Department of Communications and New Media, NUS, sebagai postdoctoral fellow. Fokus penelitiannya adalah isu subjektifitas, politik, dan pergerakan perempuan Muslim muda di Indonesia.