Ayunda Nurvitasari
May 6, 2019Amalia Puri
May 6, 2019Kontributor
Firdhan Aria Wijaya
Firdhan Aria Wijaya telah menempuh pendidikan program master di International Institute of Social Studies of Erasmus University Rotterdam, Den Haag Belanda dan Universitas Padjadjaran, Bandung. Walaupun konsentrasi pendidikannya mengkaji kajian agraria, pangan, dan lingkungan, ia tetap tekun mendaras isu-isu terkait gender dan seksualitas. Nampak dari karya dari keterlibatannya sebagai editor buku Woman and Environmental Movement: Some Japanese and Indonesia Experience (2017) dan sebuah kolaborasi tulisan dengan Tamara L. Megaw, "Challenging coloniality in psychological academia and pathologizing of LGBT community" (2017) yang dipresentasikan di SOAS, London. Selain berkutat di lingkungan baca dan tulis, di sela kesehariannya ia gemar melakukan sulaman kristik.
Artikel by Firdhan Aria Wijaya
Seksualitas: Pencarian makna tiada henti
Ketika tulisan tentang seksualitas berhamburan, berbagai pandangan berlomba-lomba menentukan apa itu sebenarnya seksualitas. Tentu saja, beberapa kelompok tertentu akan melihat seksualitas sebagai urusan antara lelaki dan perempuan serta hubungan sah antara keduanya yang tidak boleh diganggu gugat. Akhirnya, kita terjebak dalam pergulatan panjang dan labirin yang penuh tanya.