Heru Joni Putra
May 17, 2019Politik: Seni Berpikir Kritis Bukan Apatis
May 25, 2019Kontributor
Naufal Armia Arifin
Naufal menyelesaikan studi sarjana dalam bidang Hubungan Internasional (HI) di Universitas Katolik Parahyangan. Setelah lulus pada tahun 2015 dia memiliki beberapa pengalaman kerja sebagai staff kampanye salah satu kandidat Pilgub Jakarta 2017, dan sebagai asisten peneliti di Centre for Strategic and International Studies (CSIS) setahun setelahnya. Memiliki minat terhadap bidang Public Affairs & Government Relations secara profesional, dan juga mengikuti perkembangan berita politik maupun HI secara regional. Sedang berusaha membangun portfolio menulis mengenai topik tersebut maupun menulis untuk pribadi menggunakan pena dan kertas. Suka membaca buku-buku karya sastra klasik Indonesia, filosofi, dan self-help untuk memperluas wawasan dan menambah ide menulis.
Selain itu link untuk laman karya tulis dan media sosial:
Medium: https://medium.com/@naufalarmia.a
The Jakarta Post: https://www.thejakartapost.com/p/1069
Google Scholars: https://scholar.google.co.id/citations?user=gsqlNB8AAAAJ&hl=en
LinkedIn: https://www.linkedin.com/in/naufal-armia-arifin-b217b4102/
Artikel by Naufal Armia Arifin
Politik: Seni Berpikir Kritis Bukan Apatis
Ini akan terdengar sebagai suatu pembuka bacaan yang klise, namun kata ‘Politik’ sudah menjadi bagian dari makanan sehari-hari kita sebagai masyarakat Indonesia. Namun, apakah Politik itu menjadi asupan yang kita santap dengan penuh antusiasme?