Seperti Dendam, Dominasi Harus Diredam Tuntas
April 8, 2022#BreakTheBias: Agenda Perempuan dalam Mengubah Dunia melalui Pendidikan
April 20, 2022WAWANCARA
Di Balik #SeribuLensa bersama Artgenie
Wawancara ini adalah bagian dari blog Anotasi yang menyajikan profil anak muda Indonesia yang aktif di bidang ilmu sosial dan humaniora sebagai akademisi, pekerja kreatif, aktivis, dan penggiat komunitas. Kalau kamu mau merekomendasikan teman atau rekan, silakan hubungi kami di [email protected].
Belajar tentang hal baru terkadang menakutkan. Seperti yang kita tahu, perspektif baru membawa kemungkinan baru: Kemungkinan untuk berkembang, untuk menemui berbagai hal yang menakjubkan. Tidak cuma itu, kita juga bisa melihat kekurangan dan kesalahan dalam hal yang selama ini kita percayai, atau untuk melihat bahwa mereka yang kita junjung sebagai panutan pun ternyata masih jauh dari sempurna.
Sebagai organisasi pendidikan yang ingin membuka akses ilmu sosial, Anotasi selalu berusaha mengajak pembaca untuk melihat berbagai perspektif baru yang dibawa oleh teman-teman dalam berbagai bidang. Kami sadar, untuk membentuk masyarakat yang sensitif terhadap isu-isu sosial seperti diskriminasi atau ketidakadilan, perlu wawasan yang luas dan empati yang besar.
Karena itu, Anotasi menawarkan konsep-konsep yang kami dan teman-teman penulis ketahui, untuk digunakan sebagai lensa dalam melihat berbagai isu sosial. Harapannya, konsep-konsep ini dapat membantu kita memahami hubungan dengan diri, lingkungan sekitar, dan dunia secara lebih baik.
Di proyek terbaru ini, Anotasi bekerja sama dengan Artgenie, studio ilustrasi dan animasi yang memiliki perspektif-perspektif unik, untuk mengilustrasikan kenapa kami begitu menghargai proses belajar meski ada begitu banyak kecemasan dan ketidaknyamanan yang menyertainya. Simak wawancara berikut dengan Dian Soraya, Head of Product Anotasi, dan tim Artgenie.
Kampanye #SeribuLensa adalah kerjasama pertama Anotasi dan Artgenie. Apa sih pemantik kolaborasi ini? Apakah ada isu atau topik tertentu yang kedua tim rasa perlu dibahas?
[Anotasi] Awalnya adalah Artgenie yang mau mengajak kolaborasi Anotasi dan di saat yang sama, Anotasi sedang mengeksplorasi ide-ide kreatif untuk mengomunikasikan konsep ilmu sosial yang abstrak banget ke masyarakat. So, kenapa nggak kita gabungin aja?
[Artgenie] Pemantik awalnya mungkin kami ingin melakukan eksperimen kolaborasi dalam pembuatan video animasi dan kami melihat Anotasi sebagai partner yang tepat dalam hal ini, karena pada dasarnya saya sangat menyukai konten-konten dari Anotasi tentang ilmu sosial. Sehingga, kami ajukan inisiasi yang kebetulan align dengan proyek Anotasi tentang sosialisasi ilmu sosial ke masyarakat.
Di video yang diluncurkan Maret lalu, digambarkan pengalaman individu ketika menemukan lensa-lensa baru yang memperkaya perspektifnya. Dari manakah datangnya konsep lensa ini? Kenapa lensa-lensa ini begitu penting?
[Anotasi] Datangnya dari mana, kayaknya muncul aja di kepala. Saya belajar banyak tentang sejarah dan isu-isu sosial dari Marissa dan Annisa, para co-founders Anotasi. Setiap kali belajar topik atau isu baru, rasanya seperti enlightened (tercerahkan) dan ada lembaran perspektif yang bertambah di dalam diri saya. Lembaran perspektif yang lama tidak hilang dan yang baru ini sifatnya memperkaya. Jadi, saya rasa penting untuk menyimbolkan lembaran perspektif ini menjadi sesuatu yang tangible (bisa disentuh), dan karena sifat yang dicari adalah perspektif atau point of view, seketika objek lensa-lensa itu lah yang muncul di kepala. Untuk menekankan pentingnya memiliki beragam lensa, kami ingin orang-orang belajar nggak hanya satu atau dua lensa saja, tapi ribuan lensa baru.
Konsep memperkaya perspektif sepertinya bukan lagi bahasan yang asing untuk tim Anotasi, tapi apa sih yang membuat team Artgenie tertarik untuk mengangkat topik ini?
[Artgenie] Sejujurnya topik ini sangat dekat dengan Artgenie, topik ini biasa menjadi landasan utama dalam mengeksplorasi ide dan solusi kreatif. Kami percaya bahwa semakin kaya perspektif kita dalam kehidupan ini, kita juga akan semakin memperkaya solusi kreatif yang bisa diciptakan. Kami sangat excited dengan tema ini karena dirasa akan membuka banyak cara pandang yang berbeda-beda di masyarakat.
Saat berdiskusi mengembangkan ide video #SeribuLensa, apa aja sih poin-poin utama yang Anotasi rasa perlu diangkat?
[Anotasi] Ada pepatah “we can not solve our problems with the same thinking”. Ibaratnya kita akan kesulitan dalam hidup kalau cara pandang kita sempit. Apalagi banyak terjadi polarisasi ide di negeri ini. Oleh karena itu, kita ingin mempromosikan sebuah gagasan bahwa kita bisa memiliki ribuan lembaran perspektif baru dan bahwa lembaran perspektif ini bisa datang dari berbagai tempat. Makanya, kami angkat kedua poin tersebut. Bayangkan, di dunia ini ada jutaan bahkan milyaran lensa yang bisa dipinjam untuk memaknai sesuatu. Makna membentuk rasa. Kenapa nggak cari lebih banyak perspektif untuk membantu kita memahami diri kita dan dunia?
Poin penting lainnya yang ingin kami angkat adalah pentingnya berdamai dengan perasaan discomfort (tidak nyaman) yang muncul ketika ada perspektif yang berubah. Karena dalam ilmu sosial, ketika kita belajar suatu topik, kita akan terpapar dengan isu-isu sosial yang mungkin kita nggak sadari ada di sekeliling kita. Karena survival instinct manusia, tentu lebih nyaman untuk mengabaikan isu dan mengikuti arus mainstream. Belum lagi, belajar hal baru terkadang bisa mengguncang atau mengubah apa yang kita sudah percayai sebelumnya (unlearn, relearn), dan hal-hal itu banyak menciptakan discomfort. Tapi bagi kami penting untuk bisa punya toleransi terhadap discomfort ini. Kalau tidak, kita cuma mau belajar hal-hal yang bikin nyaman saja.
Ketika kita hanya mau terima hal-hal yang membuat kita nyaman, kita jadi nggak berkembang. Penggunaan plastik sekali pakai, misalnya, memang mudah dan nyaman. Sementara ide-ide untuk menjadi lebih ramah lingkungan seperti dengan menggunakan alat makan reusable, tas kain, dan membawa botol minum tentunya terasa lebih tidak nyaman di awal. Di berbagai area lain dalam hidup pun sama. Oleh karena itu, video ini juga menjadi sebuah ajakan untuk berpetualang, menemukan ide-ide dan perspektif asing, menemukan ketidaknyamanan yang mungkin muncul, dan merangkul rasa-rasa baru ini untuk memahami dunia dengan lebih baik.
Bolehkah ceritakan bagaimana proses menerjemahkan ide-ide yang diterima menjadi visual yang bisa kita lihat dalam video #SeribuLensa?
[Artgenie] Dalam proses kreatifnya, kami melakukan brainstorming terlebih dahulu untuk menemukan visual direction yang tepat dalam menerjemahkan ide besar dari diskusi kami dengan pihak Anotasi.
Karena gagasan dari video ini #SeribuLensa, kami coba fokus mengeksplorasi karakter animasi yang memiliki keberagaman lensa, yang diartikan sebagai keberagaman sudut pandang. Setelah itu kami mencoba menciptakan dunia yang imajinatif tetapi tetap ada kesan realistis sehingga video animasi ini memiliki daya tarik yang tinggi sekaligus relatable dan accessible buat banyak orang.
Kolaborasi ini sepertinya jadi pengalaman unik bagi Artgenie maupun Anotasi. Boleh ceritakan soal tantangan atau kejadian berkesan yang mungkin ada di saat mengerjakan proyek ini?
[Anotasi] Tantangannya seputar pemilihan kalimat-kalimat yang bisa menyimbolkan proses pembentukan lensa. Sebelum pembuatan video, kami merevisi script-nya berkali-kali untuk mencari analogi yang pas. Misalnya, kami ingin mengangkat ide bahwa “lensa baru bisa bikin discomfort juga lho”, tapi dengan tidak memberikan vibe yang terlalu negatif. Maka, kami ekspresikan dengan kata-kata di script: “terkadang membawa kejutan, dan petualangan emosi.” Selain itu, sound dan musik menjadi sebuah tantangan tersendiri. Karena kami ingin memastikan bahwa alur rasa dan emosi yang diharapkan dari setiap scene-nya tersampaikan ke audiens.
[Artgenie] Dari Artgenie, tantangan kami adalah dalam menciptakan karakter dan dunia yang imajinatif, tapi tetap relatable dan accessible. Kami berulang kali melakukan stress test pada tahap awal dalam menetapkan visual direction dan pembuatan visualnya itu sendiri. Sehingga, walaupun kami mencoba se-imajinatif mungkin dalam berkarya, audiens akan tetap bisa immerse ke dalam videonya dan paham maksud yang disampaikan.
Kedua, sound dan musik adalah sebuah tantangan yang cukup unik. Karena kami harus intens berkomunikasi dengan musisi yang menggarap musik ini agar setiap narasi, environment, dan motion di dalam visualnya bisa berpadu dengan baik.
Terima kasih penjelasannya sampai sini! Pertanyaan terakhir, respon dan dampak seperti apa sih yang kedua tim harapkan dari kampanye ini?
[Anotasi] Kami berharap video ini bisa disebarluaskan dan dimaknai untuk mengomunikasikan konsep belajar ilmu sosial untuk menambah lensa baru. Dan juga sebagai pesan bahwa nggak usah takut belajar perspektif baru untuk memperluas pandangan. Supaya anak muda Indonesia bisa punya rasa ingin tahu dan belajar isu-isu penting yang berjangka panjang dan strategis.
[Artgenie] Harapan kami, video animasi ini bisa menjadi pintu awal untuk anak muda dalam memahami pentingnya ilmu sosial dan menemukan banyak perspektif dalam memaknai kehidupan manusia. Sehingga, semakin banyak orang yang mau belajar ilmu sosial dengan banyak perspektif.
Artgenie adalah studio yang fokus dalam bidang ilustrasi dan animasi. Artgenie bervisi untuk menghasilkan karya yang dapat mendukung komunikasi dan brand presence secara efektif. Artgenie percaya pada eksplorasi dan tantangan baru, dan selalu berusaha untuk mendatangkan perspektif baru dalam setiap proyek.
Silahkan intip proyek-proyek Artgenie di artgenie.studio