Masyarakat tidak memerlukan simbolisasi ‘Raja’ ataupun ‘Ratu’. Kita juga tidak memerlukan politik dinasti, karena di negara demokrasi yang harus diutamakan adalah transparansi, arena politik yang kompetitif dan merata.
Didi Kempot bukan baru populer setahun belakangan, dia sudah populer sejak dua puluh tahun lalu. Apa yang terjadi setahun belakangan ini hanya menunjukan bahwa Didi Kempot berhasil menyentuh kelompok anak muda Jakarta untuk berjoget bersama dalam lirik-lirik berbahasa Jawa. Mengherankan sekaligus mengasyikan untuk didiskusikan oleh para pengamat kebudayaan.