Tim Anotasi

Tim Anotasi adalah tim kecil yang penuh warna. Kami datang dari latar belakang, pengalaman dan pengetahuan yang beragam. Kami percaya kalau potensi, nilai, dan karakter lebih penting dari sekadar gelar. Yuk, kenalan sama tim kami! 

Andy Amou

Desainer Grafis

Andy memiliki rasa eksplorasi yang tinggi, salah satunya tentang seni yang lekat sedari kecil. Jurusan desain yang dipilihnya membuatnya memahami, bahwa desain bisa digunakan sebagai ‘katalis’ dunia yang lebih baik–salah satunya, dengan berkontribusi di Anotasi.

Abdullah Faqih

Abdullah Faqih

Asisten Editorial

Faqih menamatkan pendidikan sarjana di Universitas Gadjah Mada pada 2021. Ia memiliki pengalaman bekerja sebagai peneliti kebijakan publik dan konsultan di beberapa lembaga riset di Jakarta. Saat ini, Faqih sedang menekuni penelitian mengenai gender, maskulinitas, dan praktik keayahan di Indonesia kontemporer.

Marissa Saraswati

Ketua, Pendiri

Marissa menyelesaikan studi magisternya di bidang Women and Gender Studies di San Francisco State University. Dia menemukan minatnya pada isu gender dan media, setelah berkarier sebagai Managing Editor di majalah GADIS. Kini dia sedang asyik membangun brand yang fokus pada inklusi keuangan di GoPay. Fokus penelitiannya adalah politik pengetahuan, remaja putri Indonesia, new media dan teknologi.

Annisa Beta

Annisa R. Beta

Pemimpin Redaksi, Pendiri 

Annisa adalah dosen Cultural Studies di School of Culture and Communication, University of Melbourne, Australia. Fokus penelitiannya adalah isu subjektivitas politik, kaum muda, dan politik pengetahuan. Annisa percaya pengetahuan selayaknya tidak hanya berpusat di lokasi tertentu dan wajib dapat diakses dan dibagikan ke banyak orang.

Dian Soraya R.

Produk, Pendiri

Disleksik. Makers. Artis. Desainer. Suka ngulik perpaduan antara intellectual growth x teknologi x  desain. Udah lebih dari 13 tahun berkecimpung di dunia digital product design. Lulusan magister Design & Technology dari Parsons School of Design, dan pernah kerja di Traveloka, Blibli, Tokopedia, dan Bytedance. Buat Aya, desain dan tech memiliki kuasa, bukan cuma soal problem-solving, tapi juga ethical dan moral impact