Cerita Kelam dibalik Gemerlapnya Konsep Global Supply Chain
September 17, 2020Posisi Anak-anak dalam Ilmu Sosial (Kontekstual): Agensi dan Budaya
September 20, 2020Catatan Pinggir
Cara Memulai Investasi Hanya 5 Menit
oleh Helmi Rafif
Pengantar Redaksi:
Untuk memulai investasi diperlukan perencanaan yang baik dan jelas. Sebagai salah satu pendiri Investhink Indonesia, Helmi memastikan apa saja yang harus kita pahami dan persiapkan untuk menentukan rencana investasi. Yuk, simak tulisan informatif berikut!
“Berlomba jadi asri, mengais validasi” Sebuah potongan lirik dari lagu Hindia yang sedikit menggambarkan anak muda perkotaan dalam mengejar ambisinya agar bisa meraih sukses sedini mungkin.
Siapa yang tidak ingin kariernya melesat? Siapa yang tidak ingin makmur berlimpah? Hampir sebagian besar ingin mencapainya dengan instan. Mungkin itu terbentuk karena kita dimanjakan dengan adanya kemajuan teknologi sehingga punya persepsi bahwa semuanya bisa didapatkan dengan mudah dan cepat.
Kita jadi mudah membandingkan pencapaian orang lain di media sosial dengan pencapaian diri sendiri. Beranggapan bahwa usaha dan hasil dari diri sendiri tidak lebih baik dari orang lain yang pada akhirnya mengakibatkan keresahan. Padahal setiap orang memiliki strength, weakness, dan goals-nya masing-masing, yang hanya diketahui oleh dirinya sendiri dan tidak melulu harus dibandingkan dengan pencapaian orang lain.
Perspektif tersebut tidak hanya bisa diterapkan saat menghadapi keresahan, tetapi bisa juga diterapkan saat ingin berinvestasi. Mengapa demikian? Baiknya kita lihat dulu kutipan dari buku karangan Robert Kiyosaki berjudul Rich Dad’s: Guide to Investing yang berbunyi: “Investing is a very personal plan because there are so many different types of people and people have different needs.” Penekanan ada di poin “very personal plan,” yang berarti bahwa penentuan rencana investasi mutlak berada diri kita sendiri.
Sekarang yang jadi pertanyaan adalah bagaimana cara memulai investasi? Analogi yang bisa dipakai ialah sama seperti saat kita melakukan travelling. Hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat daftar rencana perjalanan. Misalnya, kamu ingin travelling ke Bandung. Pilihannya bisa naik kereta yang ditempuh 3 jam 20 menit atau dengan mobil pribadi dan travel yang ditempuh 2 jam. Pilihan yang terbaik bagi saya pribadi dengan naik mobil pribadi karena praktis dan fleksibel saat ingin berkeliling kota Bandung. Kalau kamu ada jawaban yang berbeda, tak masalah. Intinya selama kamu dapat nyaman.
Sama halnya investasi. Rencana harus disusun dengan jelas. Misalnya saja kamu ingin punya rumah satu lantai di daerah pinggiran Jakarta dalam kurun waktu 10 tahun lagi, atau ingin beli mobil sedan kondisi second dengan harga Rp100 hingga Rp150 juta dalam jangka waktu lima tahun ke depan.
Untuk mencapai rencana investasi itu, kamu memerlukan produk investasi. Balik ke ilustrasi tadi bahwa untuk travelling ke Bandung banyak pilihan kendaraan dan bisa juga menggunakan lebih dari satu kendaraan. Misal tadi saya memilih menggunakan mobil pribadi untuk travelling ke Bandung dengan alasan supaya fleksibel untuk berkeliling kota Bandung.
Namun, ketika melihat Google Maps keadaan jalanan kota Bandung sangat macet sehingga jika ingin pergi ke cafe bisa memakan waktu yang lama. Oleh karena itu, pilihan alternatifnya adalah menggunakan ojek online untuk pergi ke tempat tongkrongan supaya menghemat waktu di jalan dan bisa nongkrong lama di sana.
Kesamaan dengan investasi adalah produk investasi merupakan kendaraan untuk kita mencapai rencana investasi kita, lalu dalam mencapainya bisa menggunakan lebih dari satu produk investasi. Misal dalam ingin mencapai financial freedom, saya selama 10 tahun menyisihkan pendapatan bulanan saya untuk diinvestasi ke produk investasi saham bluechip seperti BBCA, BBRI, maupun UNTR untuk mencapai nominal Rp1,5 miliar.
Setelah sudah terkumpul, sahamnya saya jual semua, lalu dipindahkan untuk diinvestasikan ke Surat Utang Negara untuk mendapatkan tambahan pendapatan setiap bulannya. Pilihan SUN tidak lahir dari ruang kosong. Pasalnya, keuntungan investasi yang dihasilkan SUN berwujud kupon yang bisa diterima setiap bulan atau tiga bulan sekali, sesuai ketentuan dan imbal hasilnya pun selalu tetap (fixed rate). Bisa naik turun, memang, tapi ada tingkat minimumnya (biasa disebut floating rate). Pendeknya, risikonya rendah sebab yang menerbitkan adalah pemerintah.
Setelah kamu sudah menentukan rencana investasi, lalu mengetahui memerlukan produk investasi untuk mencapainya. Langkah kedua, menurut Kiyosaki, yaitu education, experience, dan excess cash supaya kamu bisa berinvestasi.
Persiapan investasi, pada dasarnya, sesederhana ketika kamu ingin travelling. Saya ingin travelling untuk mencapai financial freedom, lalu bagaimana dengan kamu? ~ Helmi Rafif Share on XKamu memerlukan education atau pengetahuan untuk berinvestasi ini ibarat kamu harus tahu cara menyetir mobil supaya bisa mengendalikannya untuk mencapai tempat tujuan. Bila ingin menambah wawasan berinvestasi, kamu dapat menyesuaikannya dengan belajar lewat buku, video, atau langsung ke pakar. Sementara jika medium yang ingin dipakai adalah video, kamu tinggal buka YouTube, karena di sana ada banyak sekali konten yang membahas investasi hingga personal finance.
Saya pribadi suka menonton dari YouTube channel Felicia Putri, Doddy Bicara Investasi, Investor Receh, maupun Ryan Filbert. Bagi kamu yang lebih nyaman belajar langsung dengan orangnya, bisa hadir di event Investhink Class yang diadakan oleh Investhink Indonesia sebagai komunitas bagi Generasi Millennial yang ingin belajar investasi serta menjadikan investasi sebagai gaya hidup. Setelah sudah mendapat ilmunya, kamu bisa mengupdate informasi melalui media yang khusus membahas ekonomi. Tak hanya mengetahui cara menyetir, kamu juga harus mencobanya terus menerus supaya kamu punya pengalaman menyetir. Karena, kalau mengutip pepatah lama, “practice makes perfect.”
Begitu juga dengan investasi. Kamu memulai pengalamannya dengan membuat rekening investasi di Sekuritas. Mungkin sebagai contoh saya membuka rekening investasi di Indo Premier Sekuritas yang hanya memerlukan smartphone serta dokumen seperti KTP, NPWP, dan buku tabungan. Alasan saya membuka rekening investasi di sana karena pendaftaran akunnya full online melalui aplikasi, tidak ada minimal top up awal maupun minimal saldo, bisa transaksi saham maupun reksa dana, serta dibimbing oleh para ahli lewat training online atau offline.
Pastikan sebelum travelling menggunakan mobil, jangan lupa beli bensin supaya bisa jalan. Kalau berinvestasi pastikan pula kamu menggunakan uang yang berlebih karena pengeluaran bulanan dan dana darurat untuk 3 sampai 6 bulan adalah prioritas. Tujuannya agar tidak mengganggu cashflow kamu. Bagaimana bisa punya uang berlebih? Caranya ada dua: menambah pendapatan atau mengurangi pengeluaran. Dua cara itu bisa dilakukan. Tergantung pilihan. Bagi saya, opsi kedua lebih beralasan, sesuai quotes Jay Z: “If you can’t buy it twice, you can’t afford it.”
Persiapan investasi, pada dasarnya, sesederhana ketika kamu ingin travelling. Saya ingin travelling untuk mencapai financial freedom, lalu bagaimana dengan kamu?
Berawal belajar investasi secara otodidak hingga menjadi tim penulis buku berjudul #YukBelajarSaham untuk pemula, Helmi Rafif kini dengan teman-temannya mendirikan Komunitas Investasi bagi Generasi Millennials bernama Investhink Indonesia sebagai wadah untuk belajar investasi bersama serta menjadikan investasi sebagai gaya hidup.
Artikel Terkait
Memaknai Politik melalui Kacamata Mereka yang Teropresi
Di Catatan Pinggir ini, Elvira Rumkabu (Ira) bercerita tentang pandangan politiknya sebagai seorang perempuan Papua. Ira tersadar bahwa perempuan Papua perlu terlibat di politik praktis untuk merebut kekuasaan yang didominasi karakter maskulin.Mendobrak Bingkai Konsumerisme Kontemporer ala Taylor dan Heath
Fenomena konsumerisme semakin umum ditemukan dalam diskusi ekonomi masyarakat kontemporer. Bagaimanakah ilmu filsafat menjelaskan fenomena konsumerisme di masyarakat? Yuk baca penjelasan dari LSF Cogito.Filsafat yang Menubuh
Semakin populernya ilmu filsafat membuat lebih banyak orang tertarik untuk mempelajarinya. Akan tetapi, mempelajari ilmu filsafat tidak sesederhana membaca kutipan-kutipan filsuf terdahulu. Jadi, seperti apa maksudnya mendalami ilmu filsafat hingga menubuh pada diri kita? Di artikel ini, Raja Cahaya Islam dari Kelas Isolasi berbagi pengalamannya.