Kerumunan Antrian Vaksin COVID-19: Melanggar Protokol Kesehatan untuk Tingkatkan Imun Tubuh
August 2, 2021Berkaca pada BTS: Bagaimana Jika Tak Punya Mimpi Sama Sekali?
August 10, 2021RESENSI BUKU
Yang Berpijar dari Revolusi Oktober
oleh Muhammad Ghufron
Sirine Revolusi Oktober menggema hingga pelosok dunia ketiga. Revolusi tersebut tumbuh menjalar, memancing pergerakan di bagian paling terkucil di negara itu. Gerakan tersebut dimulai dari terbentuknya kesadaran kolektif tentang hak para petani dan buruh. Hingga akhirnya, mereka pun berhasil menumbangkan kekaisaran Tsar (sebutan untuk penguasa kerajaan) di Rusia pada Oktober 1917.
Oktober Merah merupakan penanda dimulainya revolusi besar-besaran yang menginspirasi masyarakat Rusia di masa pemerintahan Tsar Nicholas II. Revolusi tersebut menggema dari Kuba hingga Vietnam, dari Tiongkok sampai Afrika Selatan. Revolusi ini membuktikan bahwa para petani dan kaum buruh bisa bersatu untuk menggulingkan tatanan kekuasaan diktator.
Sang dalang di balik revolusi ini, Vladimir Lenin, sebelumnya pernah berkata, “Kita memerlukan para buruh dan petani di pusat perjuangan kita.” Kalimat itulah yang kemudian memicu gerakan emansipasi buruh dan tani perempuan pada Februari 1917. Emansipasi tersebut merupakan usaha mereka untuk bisa membebaskan diri dari belenggu kapitalisme kekaisaran yang berkuasa saat itu.
Mereka berseru dengan nada getir berapi-api, “Kembalikan suami-suami kami dari medan perang!” “Roti untuk anak-anak kami!” Hari itu, jalanan Petrograd dibanjiri demonstran buruh yang menuntut hak mereka. Revolusi Februari pun pecah. Demonstrasi tersebut kini diperingati sebagai Hari Perempuan Sedunia, yang dirayakan setiap tanggal 8 Maret.
Puncak revolusi tersebut adalah pada Oktober 1917. Saat itu, Soviet berhasil meyakinkan dunia–khususnya negara-negara bekas koloni–bahwa buruh dan tani dari kelas proletar bisa menggulingkan sistem kekuasaan diktator. Gerakan yang terjadi di bawah pengaruh Lenin itu menjadi awal berdirinya Republik Sosialis Uni Soviet.
Vijay Prashad, seorang intelektual Marxis asal India, berhasil merekam peristiwa tersebut dalam bukunya yang berjudul Bintang Merah Menerangi Dunia Ketiga. Dalam buku tersebut, Prashad membungkus narasi historis dengan apik melalui gaya sastra yang khas. Selain itu, ia juga bercerita mengenai pengaruh Revolusi Oktober dalam menginspirasi pergerakan revolusi di negara-negara dunia ketiga.
Meski Prashad tidak menjelaskan peristiwa Revolusi Oktober secara menyeluruh dalam buku ini, ia berhasil menguak sisi lain Revolusi Oktober yang memicu terjadinya revolusi di negara-negara lain yang baru mulai bergerak. Sebut saja India, Kuba, Mesir, dan banyak negara bekas koloni lainnya.
Awalnya, negara-negara tersebut masih diselimuti kabut kapitalisme, kolonialisme, dan eksploitasi besar-besaran yang dilakukan oleh kaum borjuis. Namun, setelah menyaksikan keberhasilan Revolusi Oktober yang menakjubkan, terbentuklah suatu kesadaran di benak mereka. Kesadaran ini dibuktikan dengan adanya pendirian partai-partai komunis. Tujuannya adalah untuk menampung aspirasi rakyat di negara-negara tersebut agar dapat mencapai revolusi.
Meski Prashad tidak menjelaskan peristiwa Revolusi Oktober secara menyeluruh dalam buku ini, ia berhasil menguak sisi lain Revolusi Oktober yang memicu terjadinya revolusi di negara-negara lain. ~Muhammad Ghufron Share on XBerlatar Soviet di era kekuasaan Tsar, pembahasan menjadi kian menarik saat kita melihat sosok Lenin yang tak henti-hentinya membangun relasi dengan para kaum proletar. Ia mendukung proses perjuangan kelas bawah di atas segalanya. Baginya, peran kaum tani itu penting.
Dalam Perkembangan Kapitalisme di Rusia (1899), kajian pertama Lenin yang fokus pada masalah petani, Lenin begitu gencar menyuarakan kesejahteraan kaum tani. Seperti orang bilang waktu itu, masyarakat Rusia adalah masyarakat petani. Maka, mengabaikan peran petani berarti mengabaikan berbagai potensi revolusioner yang tersembunyi di pedesaan (Hal. 51).
Dalam kajiannya, Lenin menyatakan bahwa kaum tani saat itu menginginkan tanah dan kebebasan. Keinginan ini datang dari situasi hidup mereka yang begitu mendesak, sehingga harus dipenuhi seutuhnya tanpa kompromi. Namun, tuntutan tersebut masih harus diperluas agar turut meliputi pemenuhan hak rakyat di bidang-bidang lain, sesuai paham sosialis. Akhirnya, perjuangan kaum tani pun menjadi titik penting lahirnya revolusi. Meski sempat gagal dan menelan banyak korban, semangat Revolusi Soviet Februari 1917 mesti dihidupkan kembali. Tujuannya adalah agar mampu membangkitkan gerakan masif di kemudian hari.
Pengaruh pemikiran Lenin begitu kuat. Pemikiran-pemikiran ini ia tuangkan di dalam tesisnya. Dalam tesis tersebut, Lenin menunjukkan kesungguhannya dalam memperjuangkan hak petani Soviet. Tesis tersebut berisikan poin-poin penting yang menggambarkan aspirasi rakyat Soviet saat itu. Aspirasi itulah yang kemudian mendorong mereka untuk mogok, membangkang, dan berdemonstrasi.
Tesis tersebut menunjukan dukungan Lenin terhadap kekuasaan kaum proletar. Beberapa poin yang dibawa adalah: 1. Bahwa Revolusi dan kekuasaan akan terus bergerak berpindah dari borjuis ke buruh dan tani, 2. Bahwa tatanan baru tidak bisa dilandaskan kepada parlemen kecuali dari perwakilan kaum pekerja dan buruh tani, 3. Bahwa pemerintahan provisional, pemerintahan kaum kapitalis, tidak seharusnya didukung (Hal. 22).
Teori yang diajukan oleh Lenin dalam tesisnya inilah yang menarik massa untuk bergabung ke partai Bolshevik. Di bulan April, anggota partai tersebut baru berjumlah 10.000 orang. Namun, jumlahnya kian meningkat hingga mencapai setengah juta orang pada Oktober 1917. Narasi buku kemudian berlanjut sampai awal September 1947. Pada masa itu, ketidaksabaran di kalangan buruh tani mulai meluap. Dari situlah terbit resolusi demi resolusi. Di sela-sela itu, Lenin menyeru, “Pemberontakan adalah seni.”
Seni pemberontakan yang dimaksud diharapkan dapat memperkaya intelektualitas buruh tani. Bedil (senjata api kuno) dan senapan belum cukup untuk melawan musuh. Maka, mereka mesti dibekali dengan kemampuan literasi. “Tanpa literasi tidak akan bisa ada politik; (Akan) ada desas-desus, gosip, dongeng, dan prasangka–tapi bukan politik,” begitu Lenin berseru.
Sejak itu, pentingnya kegiatan literasi terus didengungkan Lenin di Soviet. Paham tersebut pun terinternalisasi secara perlahan. Akhirnya, kesadaran atas pentingnya literasi ini pun menghasilkan sebuah kebijakan baru, yaitu kebijakan untuk memberantas buta huruf. Lenin percaya akan banyaknya potensi untuk mencapai ini. Salah satunya adalah instrumen literasi yang tersedia begitu banyak. Dari situ, misinya bisa direalisasikan melalui penyedia dan pegiat literasi setempat.
Melalui penanaman budaya berliterasi, wawasan masyarakat Soviet kian meningkat. Mereka pun mulai mengkritisi situasi pemerintahan mereka dan mendamba kepemimpinan yang mengutamakan kepentingan kaum proletar. Harapan mereka pun tumbuh menjadi sebuah tuntutan yang lebih spesifik; untuk adanya sebuah republik baru, yaitu Republik Soviet. Di republik itu, kaum proletarlah yang akan mengendalikan ragam kebijakan.
Revolusi Oktober terjadi karena tuntutan itu. Suksesnya revolusi ini menggerakkan Subramania Bharati, penyair revolusioner asal Tamil Nadu (salah satu negara bagian India selatan), untuk membuat ode “Rusia Baru”. “Kehidupan rakyat sebagaimana mereka sendiri menginginkannya // Hukum untuk mendongkrak hidup insan jelata // Ikatan penghambaan sekarang tiada // Tak ada budak lagi kini.”
Sementara itu, di Meksiko pada tahun 1924, penulis Manuel Maples Arce beserta rekan-rekan menulis puisi yang bercerita tentang revolusi yang sama dengan bahasa penuh takjub. Berikut penggalannya: “Paru-paru Rusia // Menghembuskan pada kita // angin revolusi sosial.” Melalui puisi ini, ia bermaksud untuk mewujudkan dunia baru di Meksiko. Pada saat itu, Meksiko juga mengalami nasib serupa dengan Soviet sebelum revolusi.
Pada peringatan Revolusi Soviet yang kesepuluh, Jawarhalal Nehru, pemimpin Partai Kongres India, berkunjung ke Soviet. Dalam kunjungannya, ia dibuat takjub oleh masyarakat petani yang nasibnya berubah dengan begitu cepat dari kemelaratan ke kemakmuran, dari kekurangan ke kelebihan. Perubahan nasib petani ini terasa begitu personal untuknya karena baik India dan Uni Soviet saat itu sama-sama merupakan negeri petani. Keduanya memiliki masalah kemiskinan dan buta huruf yang sama. Karena itulah, Nehru begitu tertarik pada Rusia (Hal.54).
Inilah sekelumit inspirasi dari gerakan Revolusi Oktober yang memberi nyawa bagi jalannya usaha-usaha emansipasi di negara-negara jajahan lainnya. Gerakan ini tidak hanya berimbas pada kondisi sosial-politik, tapi juga perkembangan kebudayaan yang berubah secara masif. Perubahan tersebut ditandai dengan kemajuan di bidang susastra. Contohnya yang terjadi di Amerika Latin. Setelah Revolusi Oktober, banyak sastrawan dan pujangga terkenal yang mulai bermunculan.
Buku ini dapat membantu kita melihat pentingnya usaha emansipasi yang menitikberatkan kepentingan masyarakat proletar, khususnya buruh dan pekerja tani yang masih berada di bawah dominasi kolonial. ~Muhammad Ghufron Share on XTak hanya berisikan narasi, Prashad juga memperkaya buku ini dengan data-data detail yang jarang didiskusikan. Ini merupakan perwujudan proses panjangnya bergelut dengan pikiran-pikiran Marxis. Selain itu, ada banyak bacaan pendukung karya Lenin, Marx, Engels, dan Mao yang membantu proses penulisan. Hadirnya buku ini pun dipelopori oleh kelompok LeftWorld. Jilid pertama buku tersebut pun memuat buatan esai-esai anggota inti kelompok.
Meski bukan kajian yang menyeluruh, namun buku ini memberi pelajaran dan harapan besar untuk generasi baru. Buku ini dapat membantu kita melihat pentingnya usaha emansipasi yang menitikberatkan kepentingan masyarakat proletar, khususnya buruh dan pekerja tani yang masih berada di bawah dominasi kolonial. Selamat membaca.
Muhammad Ghufron, mahasiswa Sosiologi Agama Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Penikmat Buku di Garawiksa Institute.
Dapat dihubungi melalui Instagram: @ghufronjr21, Twitter : ghufronistjr21, dan Facebook : Ghufron Mohammed.
Mau tulisanmu diterbitkan di blog Anotasi? Silahkan cek link ini