Kapitalisme di Persimpangan Jalan
September 16, 2020Filantrokapitalisme: Tidak Ada Makan Siang Gratis
September 17, 2020Catatan Pinggir
Membuat Perbedaan agar Kita Mampu Merdeka Finansial
oleh Aliyah Natasya
Pengantar Redaksi:
Di Catatan Pinggir ini, Aliyah mengajak anak muda Indonesia untuk turut berjuang dalam menata kehidupan finansial mereka. Mulai dari memahami pentingnya literasi finansial hingga membangun kebiasaan berinvestasi, Aliyah membagikan hal-hal yang perlu kita ketahui dalam perencanaan keuangan pribadi.
Ayah dan ibuku berpesan untuk menikmati masa muda namun tetap berjuang dengan memberikan yang terbaik. Could not agree more, tapi dunia sudah berubah wahai Ayah dan Ibu.
Dunia aku bertumbuh dan menjadi dewasa, adalah dunia yang berbeda dengan Ayah dan Ibu tumbuh.
Sekarang aku berada di era 2020 di mana aku masih kebingungan mencari kerja, dan kalian menikmati era Indonesia yang kala itu sedang berkembang di awal 1990an.
Aku belajar menjadi dewasa di masa salah satu musuh utama kehidupan adalah inflasi, sedangkan kalian sudah mulai berumah tangga ketika satu dollar masih setara dua ribu rupiah.
Dunia kita berbeda dan tantangan yang aku dan temanku hadapi berbeda dengan kalian. Kita sama-sama terbebas dari penjajahan kolonial, namun kita tetap harus memerdekakan dan memajukan Indonesia.
Tantangan terbesar saat ini adalah masalah bahan bakar hidup alias uang. Banyak yang mengira kalau aku dan sebagian besar temanku yang millennials adalah generasi serba cepat, generasi yang menikmati keterbukaan informasi. Tapi kami juga adalah generasi yang mengalami keterbukaan kompetisi.
Kini di Indonesia, jumlah milenial sebesar 63.5 juta penduduk, namun di tahun 2019 kemarin jumlah sarjana terdidik yang menganggur mencapai 737.000. Tidak ada jaminan jika pendidikan tinggi akan bisa serta merta siap mendapat pekerjaan.
Itu angka tahun lalu. Bagaimana dengan tahun ini, setelah pandemi Covid-19 berbaur di kehidupan? Kami juga harus bersaing mencari kerja dengan tenaga kerja yang sudah terlatih dan berpengalaman yang juga berjuang mencari jatah pekerjaan.
Banyak yang mengira kalau kami adalah generasi yang konsumtif, terlalu aktif bersosial media dan menolak untuk dewasa. Tapi banyak dari kami yang sedang kebingungan, mulai menata ulang dengan kemampuan finansial karena kita semua sadar hidup masih panjang dan kami harus kuat untuk menghadapi ketidakpastian.
Berikut adalah beberapa tips untuk kita berjuang menata kehidupan finansial.
- Melek finansial. Era keterbukaan informasi dan sosial media justru melahirkan account finansial yang edukatif. Mulai dari mengikuti tips-tips simpel, tahu berbagai produk finansial hingga belajar untuk mengelola uang. Mudah bagi kita menyerap, memahami, dan take action.
- Punya kebiasaan finansial yang baik. Apapun yang kita hendak bangun membutuhkan proses. Proses itu terlahir dari tindakan-tindakan kecil yang kita lakukan berulang-ulang. Mulailah dari membuat budget sesuai alokasi kebutuhan kita, memaksa diri kita untuk meminimalisir pengeluaran, membuat daftar prioritas kehidupan berdasarkan kebutuhan. Oh iya, jangan lupa untuk membuat gol keuangan yang akan memotivasi setiap tindakan kamu di jangka pendek, menengah, sampai jangka panjang.
- Aktif berinvestasi. Dunia teknologi memudahkan kita untuk berinvestasi dari nominal kecil. Jangan malu kalau investasi kamu dimulai dari angka receh, malu sama diri kamu yang tidak pernah memulai berinvestasi.
Kekuatan millennials di dunia serba menantang ini adalah aktifnya kami mencari solusi dengan teknologi. Untuk kalian yang baru mau mencoba memulai berinvestasi, mulailah dari investasi paling sederhana dan mudah dimengerti, seperti reksa dana dan logam mulia. Berbagai aplikasi lokal mengakomodir kebutuhan ini, dengan modal Rp 10 ribu kita bisa menjadi bagian dari pejuang investasi.
Untuk melangkahi dunia investasi kalian harus memiliki modal yang dipersiapkan atau disisihkan. Sebuah tabungan yang awalnya kecil tapi menjadi pembuka pintu investasimu. Tujuan berinvestasi adalah mengembangkan nilai uang yang kita miliki agar di masa depan nilai tersebut meningkat.
Belajar dari krisis global di 2008 lalu, minimnya pengetahuan investasi serta tidak ada perencanaan keuangan yang baik menyebabkan subprime mortgage. Investasi bukan sembarang untuk ikut-ikutan trend, tapi dasar dari investasi adalah pengetahuan kita akan investasi itu apa?
Krisis 2008 tersebut memberikan pelajaran tentang kepercayaan, juga memberikan kesempatan kelahiran orang-orang terkaya di dunia, salah satunya adalah Warren Buffet. Kekayaan beliau lahir berasal dari pembelian saham dikala terdiskon. Semua bukan terjadi dalam satu malam, tapi dari proses Pak Warren Buffet yang dipelajarinya puluhan tahun dan menghasilkan kekayaan beliau naik menjadi USD 10 miliar; 4 tahun sejak krisis 2008 tersebut.
Jangan lupa untuk kalian tetap berproses, ketika kemampuan berinvestasi kalian naik kelas maka kalian akan memperbaiki profil risiko kalian. Hal ini membantu kalian untuk bisa mencoba berinvestasi di produk dengan profil risiko agresif, yang salah satu contohnya adalah saham.
Saham membuka peluang untuk kita bisa memaksimalkan return. Harap diingat ada potensi resiko yang besar dibalik keuntungan yang juga besar. Banyak yang gagal dan sukses dari dunia saham, that’s why penting untuk dipelajari hal apa yang bisa membuat mereka gagal dan hal apa yang bisa membuat orang tersebut sukses di dunia saham.
Di tengah pandemi ini, ternyata jumlah investor pasar modal terus meningkat. Berdasarkan data KSEI, jumlah investor di pasar modal meningkat 13% sejak akhir tahun kemarin.
Investasi itu sudah menjadi semacam kebutuhan yang harus kamu prioritaskan. Kita hidup untuk hari ini, hari esok, dan masa depan. Dunia memaksa kita untuk berpacu melawan inflasi dan menjadi kreatif dalam mencari investasi yang mampu mengoptimalkan pertumbuhan uang. Alasan simpelnya karena sekarang ini suku bunga tabungan kita terendah sejak sepanjang Indonesia merdeka. Sekarang ini suku bunga tabungan hanya di sekitar 1.5% yah!
Uang kita adalah bahan bakar hidup kita. Tanggung jawab kita untuk bijak menggunakannya dan mengelolanya. Memulai berinvestasi itu dimulai dari bagaimana kita menginterpretasikan investasi itu sendiri. Seberapa yakin kita dengan pengetahuan dan kemampuan kita berinvestasi.
Hal yang perlu diwaspadai dalam berinvestasi adalah dalam bentuk apa uangmu akan diinvestasikan? Pengelolaan investasi yang mana yang kamu percayai? Bagaimana pemahamanmu terkait sistem kerja investasi tersebut? Bagaimana investasi ini bisa memberikan hasil ataupun resiko akan yang seperti apa yang membuat kegagalan berinvestasi?
Dalam berinvestasi ada 3 pihak yang berhubungan; kamu, perusahaan tempat kamu berinvestasi, dan di mana uang tersebut akan diwadahi. Penting untuk kamu melakukan due diligence dan background check terkait produk dan perusahaan kamu berinvestasi.
Penting untuk kita menjadi merdeka baik secara jiwa dan finansial, bertumbuh dari kemampuan, kekuatan dan pengetahuan yang kita miliki. ~ Aliyah Natasya Share on XResiko terbesar dalam berinvestasi ada di diri kamu sendiri. Ketidaktahuanmu terhadap bagaimana cara investasi tersebut bisa memberikanmu keuntungan atau juga mendatangkan kerugian. Ingat, semua investasi ada resiko kehilangan. Yang harus dipelajari adalah bagaimana mengoptimalkan nilai tambah dan meminimalisir resiko.
Dalam pengelolaan uang dan investasi, belajarlah untuk membuat blueprint sebagai pedoman kamu berinvestasi. Tuliskan berapa jumlah modal, beserta pilihan produk investasimu. Blueprint ini adalah bagian dari perencanaan dan pengelolaanmu.
Apa yang terjadi kalau kita tidak memiliki tabungan dan merencanakan keuangan dengan baik? Cukup banyak kehidupan yang terseret di pandemi ini akibat kelalaian tersebut. Mulailah untuk bertanggung jawab ke kehidupanmu, investasi bukan cara untuk menjadi kaya secara instan, tapi investasi adalah proses untuk kamu mendapatkan hidup lebih baik.
Tulisan ini bukan untuk menakut-nakuti. Tulisan ini untuk membangun semangat juang dan mencari solusi yang bermanfaat buat diri kita sendiri. Kita harus bangun dan memanfaatkan cara-cara inovatif.
I try to encourage everyone to take time and do little steps at a time until you can manage your investment successfully. Penting untuk kita menjadi merdeka baik secara jiwa dan finansial, bertumbuh dari kemampuan, kekuatan dan pengetahuan yang kita miliki. Memerdekakan diri dan masa depan diri kita dengan membuat rencana finansial dan aktif berinvestasi.
Di tahun 2017, Aliyah Natasya meninggalkan dunia korporasi untuk memulai visinya mengedukasi perempuan Indonesia untuk “melek finansial” melalui Investashe hingga Maret 2020. Sejak Mei 2020, Aliyah bergabung di Value Emagz yang menyajikan informasi finance, business, dan investasi sebagai Vice CEO. Ia meraih gelar Master of Science dari Birmingham University di bidang Economic Competitiveness and International Business. Majalah SWA menobatkannya sebagai Top 5 Indonesia Young Consumer Banking 2013 dan Top 10 Indonesia Young Women Future Business Leader 2015.
Artikel Terkait
Memaknai Politik melalui Kacamata Mereka yang Teropresi
Di Catatan Pinggir ini, Elvira Rumkabu (Ira) bercerita tentang pandangan politiknya sebagai seorang perempuan Papua. Ira tersadar bahwa perempuan Papua perlu terlibat di politik praktis untuk merebut kekuasaan yang didominasi karakter maskulin.Mendobrak Bingkai Konsumerisme Kontemporer ala Taylor dan Heath
Fenomena konsumerisme semakin umum ditemukan dalam diskusi ekonomi masyarakat kontemporer. Bagaimanakah ilmu filsafat menjelaskan fenomena konsumerisme di masyarakat? Yuk baca penjelasan dari LSF Cogito.Filsafat yang Menubuh
Semakin populernya ilmu filsafat membuat lebih banyak orang tertarik untuk mempelajarinya. Akan tetapi, mempelajari ilmu filsafat tidak sesederhana membaca kutipan-kutipan filsuf terdahulu. Jadi, seperti apa maksudnya mendalami ilmu filsafat hingga menubuh pada diri kita? Di artikel ini, Raja Cahaya Islam dari Kelas Isolasi berbagi pengalamannya.