Maskulinitas
Dalam arus perjuangan menuju kesetaraan gender, perhatian kerap hanya tertuju pada perempuan, seolah keadilan adalah upaya satu kelompok gender saja. Padahal, memahami gender sebagai ruang yang saling berkelindan mengharuskan kita untuk menyelami pula kisah laki-laki. Mengangkat isu laki-laki bukan berarti menepikan perjuangan perempuan, melainkan melengkapi narasi besar untuk mempertanyakan dan menentang stereotip, dominasi, dan ketimpangan.
Di kumpulan artikel edisi ke-17 ini, Anotasi menapaki jejak maskulinitas: merenungkan perannya, memaknai ulang batasannya, dan membuka ruang bagi laki-laki untuk menjadi bagian dari perubahan. Edisi ini menempatkan gagasan soal maskulinitas bukan hanya beban yang harus dipikul laki-laki, melainkan juga sesuatu yang perlu dibongkar sebagai kunci untuk menciptakan dunia yang lebih setara.
Editor: Abdullah Faqih
Jiwa dan Emosi
Perasaan bingung, sedih, gelisah, maupun kelelahan menghadapi masalah hidup adalah hal yang wajar. Kamu tak perlu merasa lemah. Yang pasti, penting bagi setiap orang untuk kenali lebih jauh soal perasaan, emosi, dan kesehatan mental.
Editor: Amira J. Sari
Gender
Saat bicara gender, umumnya identitas ditentukan oleh jenis kelamin, perilaku, pakaian, atau orientasi seksual. Tapi nyatanya, gender tidak sehitam putih itu
Editor: Marissa Saraswati & Annisa R. Beta
Memahami Diri
Banyak hal yang mempengaruhi jawaban untuk pertanyaan sesimpel "Siapa aku?". Identitas, kesadaran diri, dan kemampuan kita dalam membuat pilihan adalah beberapa di antaranya. Hal-hal itulah yang membentuk kita sebagai manusia.
Editor: Marissa Saraswati & Annisa R. Beta