Blog

June 21, 2024

Reason and Emotion (1943), Film Pendek Disney yang Jadi Cikal Bakal Inside Out

Saya sejujurnya masih berharap jika Disney dan Pixar akan membuat cerita pendek maupun panjang yang menggambarkan kondisi mencekam di Palestina saat ini. Menjadi nilai plus kalau-kalau temanya disentuh sedikit dalam cerita Inside Out 2. Sayangnya, itu cuma jadi mimpi di siang bolong.
June 18, 2024

Perang Bahasa di Masa Pergerakan

Perang Suara karya Hilmar Farid mengeksplorasi peran pers dan bahasa dalam membentuk kesadaran dan identitas nasional untuk menghadapi penindasan kolonial, serta memberikan wawasan kritis tentang kekuatan media sebagai alat untuk memperjuangkan demokrasi dan keadilan sosial.
June 17, 2024

Jalan Panjang Menuju Republik Harapan

Kita membenci untuk menjadi warga negara yang mencintai secara adil dan terbuka, yaitu mau melihat persoalan bukan sebagai aib yang harus dikubur dalam-dalam, melainkan persoalan yang layak diungkap terang-terang. Dengan cara ini, kita menjadikan republik sebagai rumah harapan, tempat kehidupan bersama bisa dijaga dan dirawat.
May 29, 2024

Reproduksi dan Resistensi: Neoliberalisasi Pendidikan Tinggi di Indonesia yang Terdigitalisasi

Dalam sistem pendidikan tinggi yang mengalami neoliberalisasi, mahasiswa adalah sumber pendapatan utama yang menanggung dampak atas kemandirian institusi dengan membayar UKT yang mahal
May 27, 2024

Kritik untuk Ulil Abshar Abdalla: Menormalisasi  Penindasan Menggunakan Sosok Jokowi

Menolak opini Ulil Abshar Abdalla, mereka yang miskin, pengangguran, dan tidak bisa mengakses pendidikan tinggi adalah objek dari program pemberian bansos dan serangan fajar saat menjelang hari Pemilu
May 17, 2024

Maraknya Konten Self-Improvement bisa Mengaburkan Realitas Struktural? 

Jangan-jangan, konten-konten dan buku bergenre self-improvement itu kian masif diproduksi agar generasi kita yang ‘rentan’ ini hanya berfokus pada diri sendiri? Padahal, permasalahan kita hari ini sifatnya struktural.
April 3, 2024

Belajar Memahami Sejarah secara Utuh

Sejarah bukan sekadar peristiwa yang diletakkan dalam linimasa tertentu. Ia adalah produk kebenaran yang sarat akan campur tangan kekuasaan dan kepalsuan fakta. Bagaimana kita dan ahli sejarah bisa memahami sejarah secara utuh dan lepas dari kepalsuan sejarah?