Blog

August 1, 2022

Level Baru Cyberbullying: Cancel Culture

Perkembangan interaksi di media sosial meningkatkan kemungkinan kekerasan cyber, misalnya cyberbullying. Salah satu contoh cyberbullying yang sering tampak di media sosial saat ini yaitu cancel culture. Namun, mengapa cancel culture sering kali dianggap bermanfaat hingga dinormalisasi?
July 6, 2022

Subjek dan Keyakinan

Setiap orang memiliki keyakinan dan cara meyakininya masing-masing. Akan tetapi, bagaimana keyakinan itu dapat muncul dalam diri seseorang? Artikel ini menjelaskan subjektivitas keyakinan dan bagaimana keyakinan memengaruhi tindakan seseorang.
June 26, 2022

Masalah Sosial, Solusinya Apa?

Masalah selalu akan berjodoh dengan solusi. Lalu, bagaimana dengan solusi dari beragam masalah sosial yang saling berkaitan dan sering kali melahirkan problem baru? Di tengah banyaknya solusi yang ditawarkan, ada satu hal yang mungkin sering luput dari alam pikiran kita; solusi itu bernama pemberdayaan atau empowerment.
June 4, 2022

Code Switching Sebagai Solusi Terjemahan Diskriminatif Minoritas Seksual dan Gender

Penggunaan kata “normal” sebagai terjemahan kata “straight” mengindikasikan adanya makna “abnormal” terhadap minoritas seksual dan gender dalam konten digital. Hal itu menunjukkan bahwa produk terjemahan justru memberikan stigma diskriminatif terhadap mereka. Untuk mengatasinya, mengapa penerjemah tidak menggunakan teknik code switching saja?
May 18, 2022

Upaya Mendorong Kesetaraan Gender di Indonesia

Gender seringkali disebut sebagai “kelamin sosial”, berbeda dengan sex atau jenis kelamin biologis yang kita terima sejak lahir dan tidak bisa dipilih.  Konstruksi sosial berupa “gender” ini dapat menimbulkan apa yang disebut sebagai ketimpangan gender. Sementara itu, kesetaraan gender merupakan keadaan berupa kemudahan dan kesamaan akses antara laki-laki dan perempuan terhadap sumber daya dan peluang, yang perlu terus didorong perwujudannya di Indonesia.
May 16, 2022

Murakami-esque dan Hikikomori: Refleksi Krisis Eksistensial Masyarakat Jepang Pada Sastra Kontemporernya

Karya Haruki Murakami kerap kali memberikan nuansa depresif sehingga dapat membius setiap pembaca ke kekosongan yang dihadapi oleh para tokoh. Kita akan tenggelam dalam suramnya kesepian, diajak merasakan pergumulan diri, kehilangan, kehampaan, kesedihan, kesendirian, hingga kematian. Ciri khas yang sangat kental dari setiap karya Haruki Murakami tersebut memunculkan istilah “Murakami-esque”. Sebagaimana pengertiannya, karya sastra adalah sebuah karya yang mencerminkan realitas kehidupan sosial. Fenomena loneliness bukanlah fenomena baru, tetapi sejak dahulu masyarakat Jepang memang terkenal suka menyendiri, dibuktikan melalui "fenomena Hikikomori".
May 16, 2022

Peniruan Malioboro di Kajoetangan Malang, Kapitalisme Urban, dan Krisis Identitas Kota

Transformasi Kajoetangan, yang sebelumnya hanyalah kawasan berarsitektur kolonial, lalu menjadi kawasan “hidup” ala Malioboro, merupakan bentuk pemaknaan atas ekonomi simbolis kota yang secara menggiurkan (mungkin) akan menarik minat wisatawan, pengunjung dari berbagai kota, dan bahkan investor di kemudian hari. Ia dibangun bukan hanya dengan pemaknaan secara kultural sebagai tempat bersejarah yang harus dihidupkan kembali fungsi awalnya, melainkan ruang yang dibangun dengan modal-modal ekonomi dan untuk konsumerisme.
April 22, 2022

Menyetip Feodalisme: Jalan Panjang Menuju Reformasi Pendidikan

Pendidikan pada dasarnya merupakan sebuah instrumen yang digunakan untuk menginvestasikan kecerdasan generasi muda. Masalahnya adalah bagaimana mungkin kelas-kelas belajar yang aktif mengembangkan potensi diri termasuk kecerdasan siswa bisa terwujud, apabila belenggu feodalisme masih kencang mengikat kita? Jawabannya sederhana: mulailah mereformasikan pendidikan Indonesia ke akar-akarnya!
April 20, 2022

#BreakTheBias: Agenda Perempuan dalam Mengubah Dunia melalui Pendidikan

Perempuan sering terdiskriminasi, dan lagi-lagi disebabkan oleh sistem patriarki yang memunculkan bias gender. Kita dapat melihatnya melalui rekam jejak pengalaman laki-laki dan perempuan, dari positif menuju negatif, dari sama menuju tidak sama. Namun demikian, saat ini masyarakat sudah mulai sadar arti kesetaraan, yaitu “dari berlawanan menuju saling melengkapi”. Contohnya pada konteks pendidikan tinggi bagi perempuan. Keadaan mulai berubah dengan adanya respons positif dari masyarakat yang memandang bahwa pendidikan tinggi bagi perempuan justru menjadi salah satu jalan untuk mencetak generasi penerus bangsa yang berkualitas. 
April 15, 2022

Di Balik #SeribuLensa bersama Artgenie

Kasus intoleransi dan perbedaan pendapat sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari kita. Anotasi sangat beruntung mendapatkan kesempatan untuk bekerja sama dengan Artgenie dalam menyebarkan kesadaran mengenai perlunya memandang dunia dan belajar ilmu sosial melalui berbagai lensa atau perspektif yang beragam. Mari simak wawancara mengenai kampanye #SeribuLensa dengan Artgenie berikut ini.
April 8, 2022

Seperti Dendam, Dominasi Harus Diredam Tuntas

Berlatar belakang akhir tahun 80-an, Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas menjadi sebuah film percintaan yang memiliki gaya yang seratus persen berbeda. Film ini membawa narasi besar tentang maskulinitas, tidak hanya terselubung, namun juga muncul dalam tiap adegan yang ada. Latar kekerasan di sepanjang film menjadi sebuah budaya yang tumbuh karena orde pemerintahan yang mengamini kekerasan pula. Kasus-kasus kekerasan seksual dan objektifikasi perempuan karena dominasi yang terjadi antar sesama manusia pun terlihat gamblang dalam film ini.
March 28, 2022

Hakikat Pendidikan yang Hampir Terlupakan

Pendidikan adalah suatu upaya terencana yang bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik. Potensi yang dimiliki oleh setiap peserta didik tentunya bermacam-macam sehingga para pendidik hendaknya mampu melihat dan mengasah beragam potensi yang dimiliki peserta didiknya. Dengan penerapan pendidikan yang sesuai dengan hakikat pendidikan itu, peserta didik diharapkan bisa berkembang menjadi manusia yang berguna bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
March 14, 2022

Apa itu Keadilan Multispesies atau ‘Multispecies Justice’?

Selama hidup di bumi, manusia memiliki kebebasan untuk memilih, mengolah, dan menggunakan seluruh unsur alami yang terdapat di dalamnya. Tapi, kebebasan manusia ini dapat menjadi pedang bermata dua jika tidak dimanfaatkan dengan penuh tanggung jawab. Semakin bertambahnya usia bumi dan jumlah manusia di bumi, semakin banyak pula permasalahan lingkungan yang muncul akibat aktivitas manusia. Aktivitas manusia yang berdampak sangat buruk pada lingkungan terjadi melalui berbagai cara, seperti pencemaran udara yang berpotensi mengancam kesehatan manusia serta kehidupan tumbuhan dan hewan. 
February 21, 2022

Memahami Autisme Secara Lebih Dalam, Membangun Kesadaran yang Lebih Inklusif

Kesadaran atas autisme yang sesuai dengan realita hidup individu autistik penting untuk dikembangkan dalam masyarakat. Individu autistik, yang berhadapan langsung dengan realita sehari-hari, memiliki perspektif yang patut diperhatikan dan didengarkan.
February 18, 2022

Orang-orang Religius dan Wasiat Kematian Dorce

Campur tangan otoritas keagamaan atas identitas gender dan seksualitas Dorce Gamalama sebenarnya bukanlah fenomena baru. Negara dan otoritas keagamaan di Indonesia, sepanjang sejarahnya, kerap menekan kelompok queer dengan justifikasi moralitas agama. 
February 9, 2022

Kekuatan Nostalgia dalam Marketing & Desain

Berbagai studi telah dilakukan untuk meneliti tentang nostalgia dan dampaknya pada kehidupan manusia. Tidak hanya dari sisi medis, namun juga dari sisi marketing dan desain – seperti yang dilakukan oleh William J. Havlena dan Susan L. Holak.
January 26, 2022

Menilik Krisis Iklim dari Ketinggian 35.000 kaki

Di Catatan Pinggir ini, Brurce Mecca yang bekerja di sebuah lembaga wadah pemikir (think tank) internasional terkait kebijakan iklim, menggambarkan pandangannya tentang krisis iklim dari kacamata seorang penumpang di sebuah penerbangan rute Jakarta – Kalimantan Timur.
January 12, 2022

Degrowth sebagai Pra-syarat Alternatif Pembangunan

Degrowth adalah rancangan terencana untuk memperlambat aktivitas ekonomi agar kerugian yang dialami manusia dan alam bisa diminimalisir. Misi degrowth bisa dimulai dengan mengurangi aktivitas ekonomi pada negara-negara berpendapatan tinggi maupun perusahan multinasional yang konsumsi sumber daya alamnya sudah melebihi batas wajar.